Laman

Senin, 28 Mei 2012

TERAPI AIR SENI SENDIRI ( TASS )


Beberapa hari lalu saya terkena radang mata dimana mata memerah dan berair. Saya jadi ingat dulu ketika kanak-kanak jika sakit mata, ibu saya selalu menyarankan agar ditetesi dengan air kencing. Dahulu saya sempat melakukan beberapa kali dan ternyata manjur walaupun saya tidak tau kenapa bisa begitu.

Saya jadi penasaran tentang khasiat Air Seni ini, akhirnya saya bertanya pada Mbah Google. "Kenapa Air Seni bisa menyembuhkan, Mbah ?" tanya saya. "Begini Cuuu... " kata Mbah Google.

 a. Sedikit Tentang Terapi Air Seni Sendiri ( TASS )

Ternyata pengobatan dengan memanfaatkan air seni sudah dilakukan sejak jaman dahulu, dimulai di India sekitar 5.000 tahun yang lalu. Kemudian mulai di kenal di Eropa sekitar 4.000 tahun yang lalu. Sementara di China mulai mengenal terapi urine sejak 1.700 tahun yang lalu. Dan Jepang mengenalnya sekitar 700 tahun yang lalu dan sampai sekarang masih banyak orang yang menjalani terapi ini. Penggunaan urin sebagai obat telah dilakukan oleh banyak orang, di antara mereka adalah Mohandas Gandhi, Jim Morrison, dan Steve McQueen.

Cara pengobatan seperti diatas dinamakan Terapi Air Seni Sendiri (TASS) atau Terapi Auto Urine. 
Terapi Air Seni Sendiri merupakan suatu metode untuk menjaga kesehatan maupun sebagai pengobatan yang menggunakan air seni sendiri sebagai obat. 
Sampai saat ini telah banyak ilmuwan yang meneliti kandungan dan manfaat air seni.Hasil penelitian dan pengalaman para peneliti telah diungkapkan dalam berbagai konferensi, seperti First and Second All India Conferences on Therapy Urine tahun 1993 dan 1997 di India, maupun pada First and Second World Conferences on Therapy Urine 1996 di India dan di Jerman 1999.
Hasilnya, para peneliti sepakat terapi air seni sangat bermanfaat untuk menyembuhkan berbagai penyakit, antara lain asma, batu empedu, hepatitis, hipertensi, kanker prostat, infeksi saluran pencernaan, infeksi saluran kemih, infeksi saluran napas, kanker, kencing batu, kencing manis, narkoba, jantung koroner, penyakit kelamin, rematik, sirosis, wasir.
Dari berbagai penelitian ditemukan bahwa air seni (urine) 100% steril, tidak terkontaminasi oleh kuman, virus ataupun racun yang membahayakan tubuh. Komponen yang terkandung didalam urine adalah, 95% air, 2,5% urea dan sisanya (ca 2,5%) terdiri dari mineral, asam amino, vitamin, garam, antibodi, antigen, enzim, hormon dan lain-lain. 
Berdasarkan penelitian di dunia barat, di dalam urine terkandung zat anti-neoplasma (anti keganasan) sehingga berguna dalam pengobatan kanker selain itu terdapat pula zat dehydroepianrosterone (DHEA) dalam jumlah cukup banyak yang memiliki efek anti penuaan, anti kanker dan anti kegemukan.


 b. Cara Kerja Terapi Air Seni Sendiri ( TASS )

Sampai sekarang proses penyembuhan dengan air seni hanya berupa hipotesa-hipotesa.Belum ada penjelasan yang pasti bagaimana Urine bisa menyembuhkan hampir semua penyakit.

Secara garis besar hipotesa penyembuhan dengan urine bisa dibagi menjadi dua kategori yaitu :

Pertama : penyembuhan dikarenakan unsur-unsur yang terdapat pada air seni seperti yang diutarakan di atas. Hipotesis tersebut seperti:
  • Penyerapan dan penggunaan kembali vitamin, mineral & nutrisi yang bisa berpengaruh langsung pada penyakit hepatitis/kuning. 
  • Penyerapan kembali hormone kortikosteroid & Melantonin yaitu berguna untuk mencegah infeksi, alergi sehingga bisa menyembuhkan eksim, asthma, rematik, proriasis, dll 
  • Penyerapan kembali enzyme seperti urokinase sehingga bisa menanggulangi penyakit arteriosclerosis, jantung koroner, emboli paru-paru dan lainnya. 
  • Penyerapan kembali urea, dalam hal ini cairan amnion-glutamin yang penting untuk otak, percernakan epitelmukosa dan meningkatkan sistem imunologi serta penting untuk pelembab kulit, menyembuhkan luka, gagal ginjal, dll.
Efek Diuretika, yaitu rangsangan pada ginjal untuk memproduksi air seni dimana zat-zat dalam urine didaur ulang . Dalam proses ini ginjal akan lebih dibersihkan dan mencuci gula darah maupun menggalakkan detoksifikasi. Dalam proses ini sangat membantu pada penyembuhan asam urat.

Beberapa efek lainnya seperti Bakterisida & Virusida serta terapi garam. Pada efek ini bisa mencegah adanya infeksi pada luka baru, mencegah lalat, asthma, pencernakan, sembelit, menetralkan gula darah, dll.

Kedua bersifat mekanistik. Sifat mekanistik ini bisa didasarkan pada teori transmutasi dimana air seni ibarat sebagai cermin. Artinya pada setiap urine seseorang membawa satu informasi tentang keadaan/kondisi tubuh/organ orang yang bersangkutan, termasuk kelainan/kejanggalan serta penyakit yang diderita. Dengan masuknya kembali urine ke tubuh (dimium, direndam, dikompres, dll), maka tubuh langsung mengadakan biofeedback dan mengevaluasi serta langsung bereaksi yaitu memberikan koreksi dan mengubah dengan kekuatan transmutasi dari zat-zat yang tidak berguna di dalam urine menjadi zat yang berguna. Melalui transmutasi demikian dihasilkan satu keseimbangan organ tubuh melalui pengobatan yang otomatis. Itulah mungkin salah satu alas an, bahwa urine sendiri selalu lebih manjur untuk pengobatan dibandingkan dengan urine orang lain. Karena urine kita telah mengenali kondisi tubuh kita masing-masing dengan pasti.

c. Cara yang digunakan  pada TASS

      Beberapa cara yang sering digunakan antara lain :                  
  1. Diminum untuk pengobatan semua jenis penyakit 
  2. Diteteskan  untuk pengobatan Mata/belek, telinga congek/kopok, gatal, mimisan, luka baru, dll 
  3. Dioles/diurapkan  untuk pengobatan Eksim, koreng, gatal, luka baru, dll 
  4. Dilulurkan  untuk pengobatan Penyakit kulit (panu, kadas, jerawat, dll) serta menjaga menghaluskan kulit. 
  5. Dilulur & diurut  untuk pengobatan Luka dalam, kesleo, pegal linu, ngilu, dll. 
  6. Dikumur  untuk pengobatan Sariawan, gusi bengkak, dll 
  7. Dikramaskan  untuk pengobatan Menjaga kerontokan rambut, melebatkan rambut, dll 
  8. Dikompreskan  untuk pengobatan Bengkak, sakit panas, mata merah, dll. 
  9. Dirimbang  untuk pengobatan Koreng, mata belek, gatal, dll 



d. Dosis Penggunaan TASS

 Tidak ada dosis yang diterapkan pada terapi urine ini alias tidak terbatas, tidak ada over-dosis, keracunan dan tidak ada efek samping. Semakin banyak digunakan/diminum maka daya penyembuhannya akan semakin besar.

Reaksi yang ditimbulkan adalah apa yang dinamakan reaksi Koten (bhs. Jepang) atau Meigen (bhs. Cina) yaitu terjadinya gejala-gejala seperti gatal, mencret, ngilu, batuk-batuk, kembung, sembelit, gigi dan gusi ngilu dan nyeri, kepala pening dsb, hal ini menandakan bahwa penyakit yang diderita akan segera sembuh.
Untuk mengatasi jika terjadi reaksi Koten atau meigen, penggunaan terapi urine dapat dihentikan selama 2-3 hari, setelah gejalanya hilang terapi dapat dilanjutkan kembali.

Dosis yang dianjurkan :
  1. Untuk menjaga kesehatan dan kebugaran
    Minimal 1 gelas (100-200 cc) setiap pagi bangun tidur
  1. Untuk pengobatan penyakit
    Minimal 3 gelas setiap hari, pagi bangun tidur, 1 jam setelah makan siang (sekitar jam1 siang) dan 1 jam setelah makan malam
Air seni yang baik untuk pengobatan adalah air seni dari tubuh sendiri, yang diproduksi saat tubuh istirahat dan bukan dalam keadaan terforsir. Jadi bukan air seni setelah kita berolah raga, kerja keras, dsb. Air seni yang berkwalitas baik yaitu yang kita keluarkan saat bangun tidur dan sangat bagus untuk keperluan diminum. Namun bukan berarti air seni pada siang hari tidak dapat dipakai untuk kebutuhan minum. Penampungan/pengambilan air seni dilakukan di bagian tengahnya. Artinya saat awal keluar dan akhir dibuang/tidak ditampung.

Untuk keperluan diminum, air seni yang ada jangan dibiarkan lebih dari 5 menit. Jadi setelah keluar harus cepat kita minum. Bila kita bermaksud untuk menyimpannya, maka harus disimpan dalam lemari es dengan keadaan yang tertutup rapat. Penyimpanan tidak boleh lebih dari satu hari. Sedangkan untuk keperluan lain (bukan untuk diminum), maka pengambilan air seni bisa lebih fleksibel (misalnya sisa dari air seni yang diminum).

e. TASS dilihat dari segi agama

Hindu

Dalam agama Hindu, pengobatan dengan urine (TASS) tercantum dalam Kitab Pengobatan Damar Tirta Bab “Shiwambu Kalpavidhi”. Tata cara melakukan terapi urine ini terdiri dari 107 ayat, yaitu yang diceritakan oleh Dewa Shiwa kepada istrinya yang bernama Dewi Parvati. Shiwambu Kalpavidhi mempunyai arti; Shivambu = air Shiwa = Minuman para dewa dan Kalpavidhi + tatacara minum air seni agar awet muda.

Diantara ayat tersebut ialah:

Ayat 8 : Urine sendiri disebut Shivambu, dimana hanya aliran tengah saja yang diminum, sedang aliran awal dan akhir tidak diminum – sebab diibaratkan kepala dan ekor ular beracun.

Ayat 9 : Shivambu adalah minuman dewa yang dapat mengenyahkan ketuaan dan berbagai jenis penyakit.

Ayat 10 s/d 21 : berkhasiat bila minum urine selama:

Satu bulan      : Segala penyakit lenyap & tubuh bersih dari racun.

Dua bulan       : Memperkuat pancaindra

Enam bulan    :  Mereka menjadi sangat cerdas

Dua tahun       : Mereka akan dapat mengalahkan elemen bumi

Tiga tahun      : Mereka akan dapat mengalahkan elemen air

Empat tahun  : Mereka akan dapat mengalahkan elemen cahaya.

Duabelas tahun : mereka akan dapat hidup panjang umur bagaikan bulan dan bintang ada di langit.


Ayat 5 & 30  : Pengikut terapi urine agar menghindari makanan pedas, asin dan asam serta mengandung bumbu rempah.

Ayat 107      : Itulah tekniknya, engkau oh Parvati ku yang kucinta agar merahasiakan ini dan jangan menceriterakan kepada siapapun.


Budha 

Dilingkungan agama Budha disebutkan, bahwa Budha sendiri yang diikuti oleh para Bhiksu mempunyai pengetahuan luas tentang penggunaan air seni dalam pengobatan tradisi Budha. Belakangan ini semakin banyak warga Thailand yang meminum air seni sendiri untuk pengobatan dan menjaga kesehatannya. Hal tersebut dikatakan oleh Kitikool Saurunee (dalam buku “Dare You to drink urine”) dan menegaskan bahwa “Air seni adalah obat yang mengagumkan”. 

Tas menyebar di Tibet, Mongolia dan Cina bersama dengan penyebaran agama Budha. Untuk itu banyak pendeta Tibet (Lama) dengan mudah mencapai usia 100 tahun dengan bantuan air seni.

Air seni digunakan secara luas sebagai obat dalam pengobatan Arurvedha, terutama bagi mereka yang mengalami sakit jiwa.

Sejumlah pendeta Tibet jika mereka jatuh sakit.diwajibkan minum air seni dari seorang Lama yang derajatnya lebih tinggi. Mereka percaya, bahwa urine “Lama” yang tingkatannya lebih tinggi adalah lebih murni dan mujarab.

Para pendeta di Kuil Budha tertentu di bagian utara Taiwan dengan setia mempraktekkan TASS untuk para pengikut kuilnya.

Bagi para bangsawan Jepang (Osikko atau Nyoo), minum urine bukan merupakan gaya hidup baru. Mereka sudah melakukannya sejak dahulu sebagai obat penyembuh penyakit. 

 
Islam

Pada sebuah situs ( PesantrenVirtual.com ) ada tanya jawab tentang Terapi Air Seni ini yang ringkasannya sebagai berikut :

Pertanyaan : Apakah Air Seni boleh digunakan untuk obat ?
Jawaban    :

Bismillahirrahmanirrahim. Rasulullah Saw bersabda: "Sesungguhnya Allah tidak menurunkan suatu penyakit kecuali Dia menurunkan obatnya juga. Yang diketahui oleh orang yang mengetahui(mempelajari)-nya, dan yang tidak diketahui oleh orang yang tidak mengetahuinya". (H.R. Ahmad). Dari keterangan tersebut, terdapat jaminan bahwa segala penyakit ada obatnya. 

Rasulullah Saw bersabda: "Allah tidak menjadikan kesembuhan kalian pada barang yang diharamkan atasmu". (H.R. Bukhari). 

Dalam hadits riwayat Baihaqi dalam Sunan Baihaqi Kubra dari Abi Darda, Rasulullah Saw bersabda:
"Sesungguhnya Allah SWT menurunkan penyakit dan obatnya, dan menjadikan bagi setiap penyakit obatnya tersendiri. Maka berobatlah kalian, dan janganlah kalian berobat dengan barang yang haram". 

Ada pula riwayat yang menceritakan bahwa seorang sahabat pernah meminum air seni Rasulullah Saw, yang didiamkan oleh Rasulullah Saw tanpa memberikan teguran, juga riwayat yang menceritakan bahwa seorang sahabat pernah meminum darah beliau, setelah membekam (menyedot dengan alat untuk mengeluarkan darah kotor) beliau, yang kemudian juga didiamkan oleh Rasulullah Saw. Dua riwayat ini oleh ulama dikategorikan sebagai bagian dari kekhususan beliau, yang tidak berlaku bagi orang lain. Sehingga tidak masuk sebagai dasar istinbath hukum.

Imam Nawawi, dalam kitab Majmu' menjelaskan bahwa ulama-ulama madzhab Syafi'i, setelah mengkaji hadits-hadits diatas, menarik kesimpulan bahwa: "berobat dengan sesuatu yang najis baru dibolehkan jika tidak ada obat yang suci yang dapat menyembuhkan penyakit tersebut. Sedangkan jika obat yang suci itu ada, maka sesuatu yang najis itu haram, tanpa diperselisihkan lagi.
Dari sini, hadits yang berbunyi: "Sesungguhnya Allah tidak menjadikan kesembuhan kalian pada barang yang diharamkan bagi kalian", dimengertikan (dihamalkan) bahwa hal itu haram jika ada obat lain yang suci yang dapat mengobati penyakit tersebut, dan tidak haram jika tidak ada obat lainnya."

Ulama madzhab Syafi'i memberikan catatan untuk pengobatan dengan barang yang najis tersebut: "hal itu boleh jika orang yang mengobati itu adalah ahli dalam pengobatan (dokter ahli), yang mengetahui bahwa tidak ada alternatif lain untuk pengobatan penyakit itu".

Demikian juga seperti dijelaskan dalam kitab An Nihayah dan at Tahdzib, seperti dikutip oleh pengarang Hasyiah ibnu 'Abidin, bahwa: Orang yang sakit boleh berobat dengan air seni, darah, atau bangkai jika telah diberitahukan oleh dokter muslim bahwa hal itu berkhasiat untuk menyembuhkan penyakitnya, dan tidak ada barang lain yang suci yang dapat menggantikan fungsinya. Sedangkan jika dokter mengatakan bahwa cara itu menjanjikan kesembuhan yang lebih cepat, maka dalam hal ini ada dua pendapat: ada yang membolehkan dan ada yang tidak.


Sampai kini Terapi Air Seni Sendiri ini masih menjadi pro-kontra, terutama karena banyak orang yang merasa jijik dan memandang air seni sebagai benda yang jorok/kotor. Bagaimana dengan Anda ?


sumber :

3 komentar:

  1. Penggunaan Air Seni sebagai Obat tidak bisa diragukan lagi kalau menyangkut soal benar atau tidaknya air seni mampu menyembuhkan penyakit.
    Kalau kita ingin mencari testimoni baik langsung ataupun tidak langsung mungkin ada ribuan.
    Dan tentu saja Imam Hanafi dan Imam Syafi'i tdk perlu repot membahas hukum meminum air seni kalau air seni itu tidak dapat menyehatkan (Bukan obat).

    Sekarang masalahnya khusus buat Islam adalah apakah ini diperbolehkan ?
    Karena percuma juga kita sembuh kalau ternyata cara kita memperolah kesembuhan adalah "salah".
    Menurut saya dasar Hukum yang diungkapkan diatas sudah cukup jelas, Tergantung bagaimana kita menafsirkan dan menyimpulkan.
    Hal yang ingin saya garis Bawahi adalah :

    1. Tidak Ada Larangan Khusus Terhadap Terapi Urine.

    Baik dalam Alquran maupun Al-Hadits, Saya tidak pernah menjumpai adanya larangan yang mengkhusus pada Urine itu sendiri.
    Larangan yang ada hanya bersifat UMUM yaitu tentang larangan penggunaan sesuatu yang Haram.
    Padahal kebiasaan menggunakan urine sebagai obat sudah ada sebelum ajaran Islam itu ada.
    Bahkan "konon" Abu Jahal sendiri yang merupakan orang yang memusuhi Rasulullah merupakan pelaku terapi Urine.
    Secara Logis saya pribadi menyimpulkan, kalau seandainya pengobatan dengan urine itu "dibenci" oleh ALLAH SWT dan RASULNYA maka sangat mudah bagi ALLAH untuk melarang hal tersebut secara Khusus seperti "Dan Janganlah kalian menggunakan air seni itu sebagai obat"
    Jadi saya yakin ada "Rahasia BESAR ALLAH" dibalik air seni yang keluar dari tubuh Manusia.

    2. Sesuatu Yang Diharamkan Itu Boleh Dimamfaatkan apabila dalam keadaan "TERPAKSA"

    “Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu, bangkai, darah, daging bagi dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barang siapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang ia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah maha pengampun lagi maha penyayang” (QS. Al-Baqarah : 173)

    Pada ayat ini udah jelas bahwa Yg Diharamkan itu boleh Dikonsumsi apabila dalam keadaan darurat/terpaksa.

    Masalah selanjutnya adalah kategori darurat itu sendiri seperti apa ?
    Menurut para ulama kondisi seseorang dikatakan darurat yaitu :
    Apa yang jika seorang hamba meninggalkannya maka ia akan kehilangan satu di antara 5 darurat: agama, jiwa, keturunan, akan dan harta.

    BalasHapus
    Balasan

    1. Contoh kondisi yang dianggap darurat disebutkan dalam Surah Al-Maidah :

      "Dan barangsiapa yang terpaksa pada (waktu) kelaparan dengan tidak sengaja untuk berbuat dosa, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun dan Maha Belas-kasih. " (al-Maidah: 3)

      Kenapa KELAPARAN bisa dianggap darurat ?
      karena kelaparan itu berpotensi mengancam jiwa...

      lalu bagaimana dengan Orang yang sedang sakit ?
      Saya rasa tergantung kondisi penyakit, kalau lapar saja bisa dikatakan darurat apalagi orang yang sakit parah, entah itu akut atau kronis (menahun).

      Banyak orang yang mati kelaparan tapi hampir tiap hari ratusan nyawa orang yang masih Muda melayang gara-gara penyakit.

      Penyakit jelas sekali adalah kondisi darurat dan tidak seorang pun yang menginginkannya.

      Jadi apakah orang yang sakit boleh menggunakan Urine sebagai obat ???
      Kembali kepada artikel diatas, hendaknya kalau sakit carilah obat yang halal.

      Secara psikologi orang Normal secara umum, apakah orang itu akan memilih Madu (misalnya) daripada Urine kalau seandainya sama-sama dapat menyembuhkan penyakitnya ?
      Atau lebih memilih JAMU atau Urine apabila sama-sama bisa menyembuhkan ?

      jelas orang normal tidak akan memilih urin.

      Pada faktanya sekarang ini, banyak sekali penderita penyakit akut atau kronis yang sudah berobat kemana-mana tp tidak sembuh, seringkali Harta sudah habis gara2 berobat, dan tak jaramg ada istri atau suami yang ditinggal pasangannya hanya karena dia sakit,
      beberapa diantaranya bahkan jiwanya sudah meninggalkan jasad.

      Apakah kondisi seperti ini tidak dikatakan darurat ?
      (Kehilangan harta, Keluarga Bahkan Jiwa)

      Silahkan tarik kesimpulan sendiri dari karena saya bukan orang yang berhak melarang atau membolehkan.

      Kalau tidak ada jalan lain dan terpaksa anda menggunakan urine sebagai obat,
      Pesan saya, tetap berdoa kepada Allah, Lalu ucapkan Istighfar, Salawat dan Basmalah lalu minumlah.....

      Hapus
  2. Salam kenal,
    Untuk informasi lebih lanjut dapat sharing dan berbagi pengalaman tentang terapi urine (Komunitas Terapi Urin Indonesia) di:
    www.sehatindonesia.webs.com
    https://www.facebook.com/groups/sehatindonesia/
    https://www.facebook.com/KomunitasTerapiUrinIndonesia
    Terimakasih
    Salam Sehat

    BalasHapus